Selain Diboikot, Film Mulan Juga Tuai Kritik

Selain Diboikot, Film Mulan Juga Tuai Kritik

Selain Diboikot, Film Mulan Juga Tuai Kritik

Semenjak di-launching di paltform, sampai sekarang film Mulan masih memetik pro-kontra. Tidak hanya diboikot di Twitter, film yang diperankan Liu Yifei ini memetik kritikan tajam.

Film yang mengusung legenda lokal ini dilihat tidak sesuai budaya China. Beberapa pembahasan negatif itu ada selesai penyiarannya tanggal 4 September 2020 kemarin.

Rasanya seperti saat Anda ke restaurant China di luar negeri dan nikmati hidangan makanan China yang aneh," kata seorang warganet di dalam website bertanya dan jawab di Zhihu, diambil dari Asia One.

Mulan adalah remake live-action paling mahal Disney yang disutradarai wanita. Disney bahkan juga taruhan jika film ini akan sukses saat sebelum timbulnya wabah Corona, yang membuat agenda launching film mundur.

Di China, bioskop Slot Online Maha168 mulai bekerja bulan Juli, tetapi film ini sah di-launching di layar-lebar pada 11 September. Saat itu, basis Disney Plus tidak dapat dijangkau di China.

Baru saja launching, film Mulan telah ada bajakannya di China. Beberapa pemirsa di luar negeri bahkan juga menimbang untuk melihat film ini dari sebuah situs.

Film ini telah mempunyai lebih dari 50.000 pembahasan di website itu, Bunda. Tetapi, rangking film cuman memperoleh nilai 4,8 dari angka optimal 10.

Nyaris 90 % pemakai yang mengirim pembahasan memberinya bintang tiga atau mungkin kurang dari 5. Warganet mencela film itu karena mempunyai watak datar dan narasi cemplang yang tidak logis. Beberapa orang tidak senang dengan elemen budaya China yang dijadikan film itu.

Saat sebelum launching, film Mulan sudah memacu pro-kontra. Beberapa figur utama di film animasi Mulan yang tampil tahun 1998 tidak ada di versus terkini. Figur itu ialah Mushu dan Li Shang.

Figur Li Shang yang lenyap dari film Mulan sempat pernah memetik kritikan. Diambil dari Forbes, Li Shang ialah komandan perang sekalian pria yang dicintai Mulan di versus animasi. Produser Jason Reed menjelaskan jika pergerakan #MeToo jadi argumen kuat penghilangan figur ini.

"Menurut saya, di periode pergerakan #MeToo, mempunyai komandan yang punyai keinginan seksual mengenai cinta benar-benar tidak nyaman dan kami rasa itu tidak patut," tutur Reed.

Dalam film awalnya, romansa Mulan dan Li Shang ialah sisi kecil dari narasi yang hampir tidak dieksploitasi. Walau sebenarnya, dalam narasi, Li Shang menjumpai Mulan di tempat tinggalnya untuk makan malam saat perang usai dan ia tidak jadi komandan.

Pergerakan #MeToo ialah mengenai penghinaan dan serangan seksual yang ditemui wanita pada tempat kerja. Tetapi, jalinan romantis Mulan dan Li Shang disebutkan dibuat atas dasar rasa sama-sama menghargai.

Disamping itu, yang menyimpan hati pertama kalinya ialah Mulan, bukan Li Shang. Saat ke-2 nya memilih untuk merajut jalinan, mereka tidak bekerja bersama kembali.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jejeran Aktris Indonesia Zaman 80-90an yang Dipanggil Bom Sex

3 Film Terkini Lucu Indonesia Tampil 2021, Dapat Jadi Selingan Saat Berlibur

4 Film Semi Indonesia Kuno dengan Banyak Episode Dewasa