Bertobatlah Wahai Kalian yang Sering Bertanya Saat Menonton Film di Bioskop

Bertobatlah Wahai Kalian yang Sering Bertanya Saat Menonton Film di Bioskop

Bertobatlah Wahai Kalian yang Sering Bertanya Saat Menonton Film di Bioskop

Satu saat, saya dengan beberapa rekan putuskan melihat bioskop bersama. Saat itu, kami putuskan melihat Suicide Squad karena sedang happening dan keliatannya menarik. Salah satunya ada yang jadi fans DC Comics—itu mengapa ia benar-benar semangat saat dibawa melihat film itu.

Tetapi, ada pula yang tidak memahami benar-benar, Suicide Squad itu film seperti apakah dan bagaimana. Pada akhirnya, ia turut memilih untuk melihat dengan kami.

Akhirnya, karena tidak pahami bagaimana dan tujuan jalan ceritanya, sepanjang ada dalam bioskop ia selalu bertanya beragam hal.

Kenali dan yakinlah, selainnya orang yang menyukai spoiler mengenai film, bermain smartphone di bioskop sepanjang penyiaran film, tipe pemirsa yang selalu menanyakan beragam hal berkenaan film yang dilihatnya juga sama menjengkelkan.

Bagaimana tidak, saya dan beberapa rekan lain jadi hilang konsentrasi saat melihat dan tidak memerhatikan jalannya narasi karena beberapa pertanyaan yang disodorkan dan harus harus dijawab supaya bisa selekasnya memahami.

Maksudnya begitu, tetapi kenyataannya, tidak juga pahami jalan cerita. Dan bukan sekali-dua kali saya alami hal ini.

Itu mengapa, saat sebelum melihat film saya selalu melatih diri menyaksikan trailer atau sekurang-kurangnya skenario (rangkuman narasi). Maksudnya untuk meminimalkan hal yang semacam itu.

Karena saya pahami, ditanyakan saat serius melihat itu benar-benar mengusik. Lha bagaimana, saya menonton di bioskop kan untuk memperoleh kesan serunya jalannya narasi, tidak untuk menjawab semua pertanyaan teman—meski terkait dengan film yang dilihat.

Pilihan lain, bila memang sangsi melihat satu film karena kurang sukai dengan jenis atau jalan ceritanya, ya tak perlu dipaksa turut melihat. Terkecuali memang benar-benar ingin nikmati film secara utuh tak perlu menanyakan ke seseorang.

Tidak dapat dipungkuri, ada pula orang yang menyukai banyak jenis film dan melihatnya dengan khusyuk untuk memperoleh beragam pemikiran dan kekhasan tiap narasi.

Disamping itu, sedikit menanyakan saat melihat di bioskop diakali dengan melihat film yang kita gemari dan telah dijumpai jalurnya seperti apakah. Entahlah remake, berdasar novel atau komik yang sempat dibaca, atau dari seri film.

Tetapi, masalah yang ada umumnya ada di harapan. Makin sudah tahu jalan cerita dari media lain, umumnya keinginan hal visual yang bagus dan penyeleksian watak yang pleno bakal ada. Bila harapan tidak tercukupi, umumnya langsung sedih.

Tidak terlalu berlebih rasa-rasanya bila kerap hadapi dengan hal semacam itu, saya cenderung pilih melihat dengan rekan-rekan yang pahami jalan cerita. Atau belum sekalipun pahami, baiknya menanyakan sesudah film usai. Sepanjang pemutaran film berjalan, ya sama dicicipi saja.

Untuk alternatif lain, tidak ada kelirunya tiba dan menonton sendiri di bioskop sebab bisa lebih konsentrasi dan khusyuk. Ditambah, sebenarnya, saya tiba ke bioskop untuk memperoleh selingan, bukan menjawab semua pertanyaan dari teman—tentang jalan cerita film yang dilihat.

Peribahasa lama memang Slot Online mengatakan jika, "bila malu menanyakan akan menyimpang di jalan", tetapi bukanlah bila sering menanyakan akan menjengkelkan? Apa lagi sekarang ini telah ada mesin perayap namanya Google yang dapat digunakan semaksimal kemungkinan untuk cari banyak info—termasuk rekomendasi, peringkat, skenario film.

Oleh karenanya, saat sebelum banyak menanyakan, coba untuk usaha cari tahu sendiri terlebih dahulu. Selainnya supaya paket internet bisa berperan dengan optimal, sich.

Menanyakan memang menjadi satu diantara poin utama pada proses belajar dan kehidupan setiap hari. Tetapi, cukup banyak juga seorang menanyakan cuman untuk memperoleh jawaban sama sesuai dengan yang diharapkan atau bisa saja memiliki sifat retoris—tetap menanyakan walau sudah tahu jawabnya. Seringkali juga cuman untuk menguji pengetahuan atau wacana seorang.

Dan untuk beberapa pemirsa di bioskop yang masih banyak menanyakan saat film berjalan, minta pahami hati kami. Ketahui kami yang ingin melihat dengan tenang dan nyaman, tanpa interferensi pertanyaan. Apalagi, bila ingin banyak menanyakan, anjuran saya lebih bagus sekaligus turut workshop sajalah. Masalahnya sudah tentu akan diberi waktu untuk sesion tanya-jawab.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jejeran Aktris Indonesia Zaman 80-90an yang Dipanggil Bom Sex

3 Film Terkini Lucu Indonesia Tampil 2021, Dapat Jadi Selingan Saat Berlibur

4 Film Semi Indonesia Kuno dengan Banyak Episode Dewasa